(Read here in English, or other languages)

Maret 2021: Tepat 2 tahun yang lalu, saya ambil keputusan untuk keluar dari ruang lingkup Gereja (Full time) dan memutuskan untuk bergabung di team Servant. Awal saya keluar dari Gereja, banyak teman-teman yang bertanya-tanya, kenapa saya keluar dari Gereja dan memilih untuk melayani di daerah kumu. Saya selalu menjawab bahwa pelayanan bukan hanya di saat kita melayani di mimbar dan melayani sesama orang percaya, tetapi pelayanan yang sesungguhnya adalah di saat kita bisa mengasihi atau mencerminkan kasih itu bagi orang lain di mana pun kita berada. Dalam Lukas 19.10 Tuhan Yesus berkata “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” Ayat ini menjadi prinsip, ketika saya mengambil keputusan untuk melayani di House of Hope. Tuhan datang untuk mencari yang hilang dan tersesat. Puji Tuhan ini yang menjadi prinsip saya sampai sekarang dalam melayani.

Selama dua tahun pelayanan di daerah kumuh ini, banyak suka dan duka tentunya yang saya alami. Tapi saya bersyukur selama ini pelayanan di House of Hope, banyak hal-hal yang baru yang saya alami. Awal gabung di Team Servants, saya merasa kaget melihat teman-teman pemulung yang tinggal di sampahan, di tempat yang becek. Saya masih ingat pertama sekali ketemu dengan anak-anak di daerah kumu dan saya merasa kaget melihat anak-anak yang kurang bersih, kurang di perhatikan oleh orang tua. Tetapi, satu hal yang saya masih ingat sampai sekarang adalah sharing Kakak Team dengan kami: “anak-anak yang kotor itu, ibarat kita dengan Allah. Kita terlalu kotor untuk dekat dengan Allah, tetapi karna kasih Allah, Ia tetap memeluk kita dan Dia tetap mengasihi kita.

Selama dua tahun, bersyukur punya keluarga yang mendukung saya, teman-teman dan juga Team Servants yang mendoakan dan mendukung dalam pelayanan. Saya juga bersyukur bisa bergabung mengajar dengan ibu-ibu yang non Kristen, dan bagi saya ini kesempatan untuk bisa mejadi kesaksian bagi mereka.
Demikian cerita singkat, yang bisa saya ceritakan selama dua tahun melayani di daerah kumuh. Bagi saya waktu selama dua tahun ini, waktu yang singkat. Saya berharap kiranya di tahun-tahun selanjutnya, saya lebih semangat lagi dalam pelayanan.