Ditulis oleh Dila* (click here to read in English or other languages)

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang masih memberikan kesehatan dan hikmat dalam menulis artikel ini. Saya sungguh bersyukur untuk segala kebaikan dan penyertaanya selama menjalani masa praktek hingga sudah memasuki bulan keempat. Makin ke sini, makin banyak pelajaran, makin banyak pengalaman baru yang saya alami. Dan bersyukur pada awalnya saya cukup sulit beradaptasi di tempat ini tapi sekarang sudah bisa beradaptasi dengan baik. Dan saya menemukan banyak orang baik, banyak orang tulus. Saya banyak belajar dari orang-orang hebat di tempat ini. Saya juga bisa merasakan kehangatan dari anak-anak di House of Hope.

Menghadapi anak-anak di tempat ini, sangat melatih saya dengan ketulusan dan kesabaran. Isa Almasih mengajarkan saya untuk mengasihi anak-anak di tempat ini dengan penuh kasih. Dan saya ingin menjadi teladan yang baik untuk anak-anak ini dan berharap melalui hal itu mereka dapat merasakan kasih Isa Almasih dalam hidup mereka.

Namun, ada suatu kali, saya merasa gagal, saya merasa saya tidak berguna, saya tidak bisa melakukan apapun yang berdampak untuk orang-orang di tempat ini, bahkan untuk anak-anak di House of Hope juga. Saat sendiri saya benar-benar memikirkan hal ini, merasa gagal dan putus asa. Mungkin memang benar semua hal yang kita lakukan itu membutuhkan proses, tetapi tetap saja saya merasa tidak bisa melakukan apapun. Suatu ketika saat saya membaca satu ayat dari 1 Korintus 15:58 “ Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.”

Ayat ini sungguh menegur sekaligus menguatkan saya. Ayat ini menegur saya untuk tetap berdiri teguh, tidak goyah dan tetap giat dalam pekerjaan yang di percayakan kepada saya. Saya tidak boleh mendengar suara-suara ataupun bisikan yang menjatuhkan saya, bisikan yang membuat saya goyah, Suara-suara itu bukan suara dari Tuhan. Dan ayat ini menguatkan saya dalam melayani di tempat ini, bahwa apapun yang saya kerjakan dalam Nama Isa Almasih, pasti akan ada hasilnya, tidak akan sia-sia. Ayat ini memberi saya dorongan untuk terus percaya, semangat, kuat iman dan lakukan semuanya untuk Tuhan dan semua hanya untuk kemuliaan Tuhan dan mereka dapat merasakan Kasih Tuhan melalui saya.

Dan suatu hari, saya merasa adalah jawaban Tuhan atas keraguan dan keputusasaan saya. Ketika saya pergi berkunjung di salah satu rumah anak murid les di rumahnya, saya bertemu ibunya, bapaknya dan anak ini. Sungguh ini di luar dari pemikiran saya, Ibunya menceritakan prestasi anaknya. Cerita Ibunya membuat saya sadar sekaligus sangat bahagia bahwa apa yang saya ajarkan di tempat les ada hasilnya, padahal saya merasa ini seperti cepat Tuhan beri jawaban atas keluh kesah saya. Ibunya mengatakan bahwa pelajaran yang belum ia dapatkan di sekolah, dia sudah mendapatkannya di tempat les, jadinya anak ini makin bisa. Saya ikut senang karena pada saat ibunya memperlihatkan hasil belajarnya, semua nilainya hampir sempurna. Meskipun semua itu bukan karena saya saja, tetapi saya senang karena ada bukti bahwa saya berguna untuk mereka, untuk anak-anak ini.

Saya sungguh bersyukur, Tuhan tidak membiarkan saya merasa gagal, tetapi Tuhan memberi saya teguran, penguatan, dorongan dan jawaban. Harapan besar saya mereka juga bisa mengenal Tuhan yang Luar Biasa Hebat ini. Tuhan Yesus baik.

Demikian kesaksian singkat saya. Tuhan Yesus memberkati.

*nama berubah