ditulis oleh Ella* (nama sudah diganti) (Click here for English or other languages)

Selama dua bulan saya berada di sini, ada beberapa hal yang saya pelajari:

Kedua, setelah beberapa bulan saya berada di sini mata saya seperti dibukakan akan hal baru yang sebelumnya saya tidak pernah pikirkan. Saya belajar bagaimana hati Tuhan ada di sini, bersama orang-orang yang miskin. Tuhan bukan hanya mengasihi orang-orang miskin tetapi salah satu focus pelayanan Tuhan Yesus adalah kepada orang-orang miskin bahkan Tuhan Yesus mengidentifikasikan hidupnya sebagai orang miskin.

Ketiga, ada perasaan kecewa dan marah terhadap pengajaran-pengajaran di gereja atau di dalam lembaga-lembaga misi bahwa mereka kurang mendukung pelayanan-pelayanan yang bersentuhan langsung dengan orang miskin seperti ini. Muncul pertanyaan kepada Gereja, yaitu mengapa mereka tidak pernah ada pengajaran tentang pelayanan misi kepada orang-orang miskin? Mengapa di dalam acara-acara pendalaman Alkitab mereka tidak pernah ada pembahasan tentang pelayanan kepada orang-orang miskin? Ketika Gereja berbicara tentang Misi, mereka seringkali hanya berbicara tentang pelayanan pembangunan gedung gereja (jemaat) baik itu di luar daerah ataupun di luar negeri. Mengapa Gereja tidak mengutus pekerja-pekerja misinya untuk melayani di daerah sekitar mereka sendiri, yaitu di daerah-daerah kumuh yang sesungguhnya ada di sekitar gedung-gedung gereja mereka?

Keempat, dari kesempatan pelayanan di tempat ini saya termotivasi untuk lebih lagi memiliki hati yang mengasihi orang-orang miskin, orang-orang terlantar, sakit, dll. Selain itu saya juga termotivasi untuk memberikan semangat dan menjadi “suara” yang berbeda di tengah-tengah lingkungan teman-teman saya, agar mereka juga memiliki focus dan hati yang rindu untuk melayani orang-orang miskin.

Selama pelayanan di sini ada perasaan terbatas dan perasaan khawatir kalau-kalau kehadiran saya di lingkungan ini sesungguhnya tidak mempunyai dampak apa-apa. Karena saya menyadari bahwa sesungguhnya saya sangat terbatas untuk melayani teman-teman di sini.

Suatu hari saat saya sedang berdoa di malam hari, Tuhan seperti berbicara kepada saya serta menguatkan saya, bahwa Tuhan mau memakai saya untuk membawa “suara” yang berbeda di tengah-tengah pelayanan saya di gereja. Karena menurut pengalaman saya, orang-orang di gereja lebih sering memperhatikan orang-orang yang dipandang kaya secara materi, sedangkan perhatian kepada orang-orang miskin justru begitu kurang. Saya masih belum tahu bagaimana caranya, tetapi saya merasa Tuhan mau memakai saya untuk bisa mengubah “mindset” para pelayan di gereja.

Terakhir, saya mau membagikan ayat Alkitab yang Tuhan berikan kepada saya beberapa hari lalu, dan menurut saya ini merupakan ayat ALkitab pengutusan bagi saya, yaitu dari Yohanes 5:36:

Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.

Jadi, ada beberapa hal yang saya belajar dari ayat ini, yaitu Tuhan sudah memberikan tugas kepada saya dan Ia mau agar saya melaksanakan tugas tersebut. Bukan sesuatu yang kebetulan bahwa saya diberikan kesempatan untuk magang di tempat ini selama 2 bulan, tetapi memang Tuhan memang mengutus saya untuk datang ke tempat ini dan mengerjakan pelayanan ini. Lalu kapan saya harus mengerjakan semua pelayanan ini? Mulai sekarang, dan saya percaya bahwa pelayanan di tempat ini adalah pelayanan yang memberi dan membawa kesaksian tentang Allah.