(*nama sudah diganti) Click here to read in English or other languages.
Saya mau mengawali kesaksian saya ini dari awal saat Tuhan menaruh kerinduan kepada saya, yaitu waktu saya masih kecil, kira-kira waktu SD. Sejak kecil saya sudah memiliki kerinduan untuk menjadi pelayan Tuhan. Walaupun mungkin saat itu saya belum tahu sesungguhnya apa itu menjadi pelayan Tuhan.
Sampai akhirnya saya berada di sekolah teologi. Saya memiliki motto hidup, yaitu “saya akan bersedia kemanapun Tuhan membawa saya untuk melayani. Dalam keadaan apapun saya akan melayani Tuhan.” Setahun yang lalu, saya melakukan magang di satu gereja di Alor. Banyak orang menyarankan agar saya tetap melayani di gereja atau paling tidak kembali ke Alor. Namun saya memiliki kerinduan untuk melayani di tempat yang berbeda, tidak sama dengan sebelumnya. Salah satu staff di kampus saya memberi informasi tentang pelayanan ini, waktu mendengarnya saya diberikan rasa sukacita dan rindu untuk melayani di tempat ini. Walaupun saya belum tahu terlalu banyak tentang pelayanan ini.
Sebelum saya ke tempat pelayanan ini, kami sempat ada zoom meeting dengan kakak mentor kami. Mereka menjelaskan sedikit tentang pelayanan di tempat ini. Pada kesempatan itu hati saya bertambah sukacita dan semakin rindu untuk datang ke sini. Salah satu perkataan kak Yosiah* yang selalu saya ingat sampai hari ini, yaitu: “Jangan kamu pikirkan apa yang akan kamu lakukan di tempat ini, namun pikirkan apa yang Tuhan mau ajarkan selama kamu berada disini, datanglah sebagai seorang murid Yesus yang mau belajar dari Gurunya.”
Ternyata memang ada begitu banyak hal yang saya belajar melalui kesempatan pelayanan di tempat ini. Baik itu melalui kegiatan mentoring bersama kakak-kakak mentor, bahan-bahan bacaan, dan terlebih lagi interaksi dengan masyarakat sekitar di mana kami tinggal. Walaupun di dua minggu pertama saya berada di sini, team pelayanan di tempat ini mengalami Covid-19, kami harus dikarantina dan tidak bisa pergi keluar rumah. Sekalipun dalam keterbatasan tersebut, saya dapat belajar banyak hal. Satu hal yang selama ini saya tidak pernah belajar sebelumnya, bahkan di gereja saya sekalipun, yaitu tentang pelayanan inkarnasi seperti ini. Gereja di tempat saya bertumbuh tidak pernah ada pembahasan seperti ini, bagaimana hati Tuhan Yesus ada bersama-sama orang miskin seperti di tempat ini. Gereja seringkali tidak bisa mengerti tentang hati Allah terhadap orang miskin karena mereka tidak mau terjun secara langsung, bertatap muka dengan muka, dan membangun hubungan dengan masyarakat miskin. Maka saya sangat bersyukur diberi kesempatan untuk mengenal masyarakat di tempat ini. Khususnya waktu kami diberi kesempatan untuk membantu para pemulung membersihkan dan menyortir barang-barang rongsokan, itu merupakan kesempatan yang luar biasa.
Kita sesungguhnya juga orang miskin sebelum kita mengenal dan mengalami kehadiran Tuhan Yesus. Tuhan Yesus hadir di dalam hidup kita, sama seperti Ia juga hadir di dalam hidup orang-orang miskin, dan Ia mau para pengikutnya untuk juga hadir di mana Ia berada. Saya memang memiliki kerinduan untuk menjadi seorang gembala jemaat, namun dari kesempatan pelayanan di tempat ini, saya akan berusaha untuk mengajarkan tentang hati Tuhan kepada orang-orang miskin jika saya diijinkan untuk menjadi gembala nanti. Akhirnya saya sadar bahwa salah satu tujuan Tuhan membawa saya ke sini adalah untuk bisa membawa pesan ini kepada gereja-gereja dan para jemaat juga.
Salah satu hal yang saya pelajari juga dari kesaksian kak Yosiah adalah bagaimana kita harus meminta kekuatan dan keberanian kepada Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil kepada orang yang belum mengenal Dia. Selama ini saya memiliki rasa takut dan ragu, namun sekarang saya merasa lebih termotivasi dan akan terus meminta Tuhan untuk memberikan kepada saya keberanian untuk menjadi pemberita Injil di manapun Tuhan nanti menempatkan saya.
Saya sangat bersyukur dibawa Tuhan ketempat ini dan punya kesempatan belajar dari team pelayanan di tempat ini. Puji Tuhan bahwa ada orang-orang seperti di tim ini yang mau melayani seperti ini. Semoga Tuhan terus memberikan semangat untuk melanjutkan pelayanan di tempat ini.
Tags: